Pesona 1000 Pewong di Pesta Panen Padungku Desa Manurung


LUTIMNEWS.COM – Komunitas petani di Desa Manurung menyelenggarakan pesta panen Padungku pada hari Senin, 25 Juni 2018 di lokasi persawahan milik Darno Ndali, Desa Manurung, Kec. Malili, Kab. Luwu Timur.

 

Pesta panen Padungku merupakan ungkapan syukur dan kegembiraanpara petani atas hasil panen padi tahun ini. Tidak kurang dari 1000 bambu pewong disiapkan untuk dikonsumsi bersama sambil menikmati suguhan Moriringgo, tarian adat suku Padoe yang dibawakan oleh anak-anak muda setempat.

Suasana Pembakaran 1000 Batang Bambu Pewong dalam Acara Pesta Panen Padungku di Desa Manurung, Kec. Malili Kabupaten Luwu Timur
Suasana Pembakaran 1000 Batang Bambu Pewong dalam Acara Pesta Panen Padungku di Desa Manurung, Kec. Malili Kabupaten Luwu Timur

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Luwu Timur Irwan Bachry Syam, ST, Kepala Desa Manurung Irwan Jafar, tokoh masyarakat Desa Manurung Ir. Abdul Kanal serta sejumlah tamu undangan.

Wakil Bupati Luwu Timur Irwan Bachry Syam Berfoto Bersama dengan Kepala Desa Manurung dan Tokoh Masyarakat Setempat dalam Acara Pesta Panen Padungku di Desa Manurung Luwu Timur
Wakil Bupati Luwu Timur Irwan Bachry Syam Berfoto Bersama dengan Kepala Desa Manurung dan Tokoh Masyarakat Setempat dalam Acara Pesta Panen Padungku di Desa Manurung Luwu Timur

Dalam sambutannya, Irwan Bachry Syam menegaskan dukungannya untuk para petani di wilayah tersebut khususnya untuk penyediaan tempat penjemuran dan pembangunan jalan tani.

“Pemerintah Daerah Luwu Timur tentunya senantiasa mendukung para petani agar produksinya bisa terus melimpah, tetapi tetap disesuaikan dengan kemampuan yang ada. Mudah-mudahan soal penjemuran dan jalan tani di wilayah ini segera bisa direalisasikan sedemikian rupa”, janji Irwan.

Suguhan Tarian Moriringgo dari Suku To Padoe dalam Pesta Panen Padungku di Desa Manurung Luwu Timur
Suguhan Tarian Moriringgo dari Suku To Padoe dalam Pesta Panen Padungku di Desa Manurung Luwu Timur

Terkait dengan kegiatan pesta panen Padungku, tokoh masyarakat Desa Manurung yang juga seorang To Padoe, Ir. Abdul Kanal ketika dihubungi mengungkapkan sejumlah harapannya.

“Pesta panen Padungku seperti ini perlu terus dijaga, dikembangkan dan dilestarikan sebagai sebuah warisan budaya nenek moyang. Selain itu, bisa menjadi wahana silaturahmi antar warga masyarakat, dan pada akhirnya tentu menjadi kekayaan budaya di Luwu Timur”, pungkas Kanal.