Hubungan Penyakit Asam Urat dengan Penyakit Lainnya


LUTIMNEWS.COM – Sebagaimana kita ketahui, penyakit asam urat sangat berbahaya bagi kesehatan. Penyakit yang ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada persendian yang diikuti dengan pembengkakan ini menjadi momok yang sangat menakutkan bagi banyak orang terutama pada usia lansia.

 

Bila tidak segera ditangani dengan serius, penyakit ini bukan tidak mungkin dapat memicu penyakit lain untuk menggerogoti kesehatan tubuh Anda. Hadirnya penyakit asam urat ini biasanya berbarengan dengan munculnya penyakit lain, seperti rematik, obesitas, kolesterol dan sebagainya.

Nah, bagaimanakah hubungan antara penyakit asam urat dengan penyakit lainnya? Simak informasi berikut ini.

Hubungan Penyakit Asam Urat dengan Rematik

Kedua penyakit ini kerap kali dihubungkan karena keduanya memiliki gejala yang sama yang dirasakan oleh para penderitanya, yaitu munculnya rasa nyeri pada tulang persendian.

Jika diteliti lebih lanjut, penyakit ini sebenarnya merupakan dua penyakit yang berbeda. Jika penyakit asam urat sering menyerang persendian pada pergelangan tangan , siku, kaki dan lutut, maka rematik lebih sering terjadi pada tulang pinggang dan bagian tubuh lainnya.

Jika asam urat disebabkan oleh zat purin yang terdapat pada konsumsi makanan, maka reumatik merupakan keadaan rasa sakit yang diakibatkan oleh kekakuan sendi, penumpukan cairan pada beberapa bagian tubuh, seperti pergelangan tangan dan kaki serta nyeri sendi.

 

Baik asam urat dan rematik bisa dicegah dengan memperhatikan asupan gizi dan olahraga yang teratur.

Hubungan Penyakit Asam Urat dengan Stress

Stress bisa dipicu oleh bermacam hal misalnya karena sibuk memikirkan urusan pekerjaan, asupan makanan yang tidak seimbang, kurangnya waktu bersantai dan lain-lain. Penyakit asam urat dan stress terbukti memiliki hubungan. Karena seseorang yang mengalami stress akan sangat mudah sekali dihinggapi penyakit yang bukan tidak mungkin penyakit itu adalah penyakit asam urat.

Stress biasanya akan menimbulkan kesulitan untuk tidur atau beristirahat sehingga seseorang bisa terjaga sepanjang malam. Hal ini dapat memicu terjadinya asam urat karena salah satu cara untuk menghindari penyakit ini adalah dengan menghindari kegiatan begadang  dan dianjurkan untuk tidak terlambat atau menunda-nunda waktu istirahat.

Stress juga dapat memicu seseorang untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak atau sedikit yang artinya seseorang dalam keadaan stress tidak akan terlalu peduli dalam memilih bahan makanan untuk dikonsumsi. Hal ini bisa berakibat fatal jika bahan makanan yang dipilih merupakan bahan makanan yang banyak mengandung purin yang sebagaimana kita ketahui sebagai zat penyebab terjadinya asam urat.

Hubungan Penyakit Asam Urat dengan Obesitas

Kedua penyakit ini juga kerap kali dihubungkan. Obesitas atau kegemukan menjadi salah satu pemicu terjadinya penyakit asam urat dalam tubuh. Karena obesitas terjadi ketika seseorang tidak bisa mengontrol apa yang dia makan atau konsumsi setiap harinya. Jika tidak cermat, penderita obesitas bisa saja memakan makanan yang menjadi pantangan bagi para penderita asam urat.

Hubungan Penyakit Asam Urat dengan Kolesterol

Kedua penyakit ini seolah tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Bahkan bisa dikatakan, dua penyakit ini merupakan satu paket yang sempurna untuk menjadikan tubuh kehilangan daya tahan dan kesehatannya.  Baik penyakit asam urat maupun penyakit kolesterol sama-sama disebabkan oleh kadar zat purin dalam tubuh.

Zat purin dalam bahan makanan yang dikonsumsi menjadi pemicu naiknya kolesterol dalam darah. Sehingga asam urat pun akan dengan sangat dengan mudah masuk dan bersarang dalam sistem peredaran darah tersebut. Kolesterol bisa disebabkan oleh makanan berlemak dan berprotein yang tinggi yang juga merupakan pantangan bagi para penderita asam urat. [**]